twitter



  Hari ini aku berangkat ke sekolah dengan perasaan yang cukup tenang , hal ini berkaitan dengan obrolan tadi malam dengan rosil. Aku harus bersikap tenang didepan teman-teman.
  Aku masuk melalui gerbang sekolah di achmad yani, aku berniat ingin membeli permen dulu dikantin tapi gak jadi, aku langsung menuju kelas dan sambil mendengar lagu melalui headset, aku berpapasan dengan teman sekelasku di tangga naik, mereka bilang bahwa pak rudy sudah berada di kelas tapi aku tidak terlalu cemas karena pelajaran akan dimulai pukul 7.
  Sebenarnya hari ini aku ingin membuktikan, bahwa aku tidak perlu lagi memperhatikan dan memperdulikan seorang teman ku yg telah membuatku sedih ini walaupun aku tahu dia tidak tahu hal ini dan tidak bermaksud untuk itu, tetapi aku yang terlanjur mood baik karena mengikuti pembelajaran fisika bersama pak rudy dan sangat asyik memperhatikan aplikasi baru yang guru kami ini kenalkan mengenai rangkaian listrik membuatku tidak mengingat akan rencana ku sebelumnya. Tertawa terbahak-bahak selama mendengarkan cerita konyol pak rudy dan tidak terasa waktu belajarnya sudah selesai.
Setelah berakhir jam pelajaran fisika para siswa berkeluaran untuk menunaikan beberapa kemauan (semisal mau ke kantin karena lapar atau mau ke WC karena kebelet dan lain sebagainya) akan tetapi teman saya yang namanya ini tidak ingin disebutkan tapi sebut saja namanya Ayash :D memberikan sedikit pengumuman mengenai video kelas yang tidak jadi kami buat hari itu. Setelah istirahat , bu uchi guru biologi kami ingin mengajar sedikit untuk perssiapan US walaupun hanya sebentar.
  Aku yang bingung mau ngapain dikelas karena menunggu Bu uchi masuk kelas,hanya mondar mandir masuk keluar kelas, lalu teringat untuk membayar utang ke Viki atas pinjamannya di pembayaran tiket masuk kekolam renang dalam rangka lanjutan ujian praktek penjaskes, kemarin. Aku menukarkan uang lima puluh ribuan ku yg berharga ke diyandra agar ada uang pas untuk membayarnya ke viki. Selesai itu , mulai lagi yang namanya bolak-balik ni, masuk kelas dan menyahut celotehan gita dengan ucapan ‘minum konidin’ , tetapi dia malah membanting pintu ke arahku yang juga bersmaan ingin masuk kekelas, untung gak bikin sakit, iya kalo ?. lalu saya duduk di bangku belakang dan ada sedikit ‘adegan’ yang membuat hati cukup ‘panas’ ketika melihat seseorang duduk disamping seseorang yang lain (nama disamarkan) yang selalu mendengar rekaman video band. Tetapi saya mencoba untuk terlihat tidak memperdulikan dengan cara meminta kertas minyak ke diyandra seraya mengusap wajah, hal itu berlangsung sampai bu uchi masuk ke kelas untuk mengajar. Hal yang barusan sebenarnya telah membuat mood saya jadi jelek sehingga saya hampir tidak konsen untuk mengikuti pelajaran biologi , namun saya hanya menarik napas panjang dan mencoba mengingat kembali akan ‘janji’ saya yang lalu.
  Berakhirnya pelajaran biologi tidak ada lagi guru yang masuk untuk mengajar , sehingga kami memutuskan untuk kembali ke habitat masing-masing (pulang ke rumah maksudnya). Sebelum pulang dengan bertaksi (widih elitnya?, itu memang karna kami sudah terbiasa dengan sebutan itu sebenranya itu namanya angkutan kota) bersama fahlevi. Sebelum itu, saya dan teman saya, ronala ingin menyerahkan berkas ke pak ade untuk meminta rekomendasi bidik misi, namun ternyata beliau sudah pulang. Akhirnya aku langsung mendatangi fahlevi dan pergi ke gerbang depan atau gerbang di jalan achmad yani untuk menyetop angkot, eehh gerbang masih dikunci ternyata,lalu kami berdua terpaksa memutar melalui gerbang ks.tubun. Menuju gerbang ks.tubun saat didepan kantin, Di kejauhan aku melihat gita bersama dua temannya yang lain, tetapi aku justru mengajak fahlevi untuk berjalan memutar melaui bagian depan gedung E agar tidak berpapasan dengannya. Lalu saat kami sudah mau keluar gerbang, Nadya (teman sekelasku juga) memanggil Fahlevi untuk mengambil rapotnya yang belum ia ambil di ruang kurikulum. Aku juga ikut siapa tahu ada informasi apa-apa gituh.
  Disini sebenarnya inti dari cerita ku ini, orang yang tadi aku hindarkan untuk berpapasan, eehh malah datang juga ke ruang kurikulum itu, ya karena disana ada sohib-sohibnya (nadya dan ditchao) kuduga. Lalu spontan saja aku menegurnya dengan bahasa dayak ngaju “eweh ikau?”, dia langsung menampakan wajah cemberutnya (walaupun masih terlihat lucu bagi ku) dan berkata “waaah belum lulus,sudah lupa sama aku :( “, tapi itukan aku cuman bercanda. Di duduk di dinding yang rendah, dan kami saling berhadapan dengan wajah menahan amarah, namun perlahan seperti menahan ketawa, dia sudah kuduga pasti tidak bisa menahan ketawa dan ia pun tertawa, lalu kubilang “kamu tu kalau ikut kompetisi tahan tawa pasti kalah ,git”. “kamu juga pasti kalah dod” balasnya. “aku gak bakal ikut kompetisi itu” jawabku”. “ aku juga “ katanya. Lalu datang pak Kris (guru olah raga kami), gita menegurnya “gimana pak, makan jambu itu lagi kah kita ?” , tetapi pak Kris tidak meresponnya. “kacang-kacang” sesal gita. Aku pun tertawa melihat ia dikacangin oleh pak kris. Aku meniru apa yang dikatakan gita kepada pak kris, namun dengan suara yang sedikit keras dan pada momen yang tepat agar tidak dikacangin “gimana pak, makan jambu itu lagi kah kita ?” dan kali ini pak kris meresponnya ,hahaha aku ketawa bahwa aku gak dikacangin kayak gita tadi. “yee aku gak dikacangin,wkwk” ucapku ke gita. Dia yang cukup malu karena ulahku tadi langsung pergi menjauh dari tempat itu sambil teriak mengucapkan “awas kamu dod, jangan sms aku lagi”. Aku hanya bisa tertawa dan menoba mencegahnya agar pergi tetapi ia tidak menghiraukannya.
  Yaudah.. kami berdua fahlevi pun pulang,dengan memutar lewat jalan ks.tubun menuju a.yani dan memberhentikan angkot dan pulang kerumah.

2 komentar:

  1. hmm, ya kah Dod? maaf lah kalo ada omongan ku bikin km sedih.

  1. Terima kasih untuk inspirasinya. Salam kenal. http://www.AudisiMitraPengusaha.com

Posting Komentar